Ciri Benjolan Payu Dara
Mendengar kata“ Ciri Benjolan Payu Dara ” saja telah buat resah, terlebih apabila mengalaminya? Pastinya, buat takut, ya! Tonjolan buah dada kerap berhubungan dengan kanker buah dada. Sementara itu, kenyataannya tidak demikian. Munculnya tonjolan buah dada dapat diakibatkan sederet aspek.
Tidak seluruh tonjolan buah dada bertabiat kanker, tetapi hendaknya jangan diremehkan keadaan ini. Terdapat sebagian penyakit yang dapat diisyarati dengan munculnya Ciri Benjolan Payu Dara. Berikut ini pemicu yang memunculkan tonjolan di buah dada.
Mengenali wujud serta Ciri Benjolan Payu Dara keadaan buah dada dalam kondisi wajar, dapat menolong Kamu mengestimasi kendala tertentu pada zona ini. Salah satu keadaan yang menandai terdapatnya kendala merupakan tonjolan pada buah dada.
Ciri Benjolan Payu Dara pada buah dada merupakan karakteristik kanker buah dada sangat universal yang dapat dikenali oleh para perempuan. Tetapi, tidak seluruh tonjolan ialah ciri kanker buah dada. Sehingga, Kamu butuh membedakan letak tonjolan wajar pada buah dada dengan tonjolan yang menunjukkan kendala.
Tidak hanya letak, terdapat sebagian ciri yang dapat membedakan Ciri Benjolan Payu Dara akibat kanker dengan keadaan lain. Lebih jelas, berikut ini identitas yang butuh Kamu kenali semenjak dini.
Pemicu Ciri Benjolan Payu Dara
PemicuCiri Benjolan Payu Dara sangat bermacam- macam, bergantung pada tipe tonjolan itu sendiri. Berikut hendak dipaparkan tipe tonjolan buah dada, beserta tiap- tiap penyebabnya.
Kista
Kista merupakan tonjolan berisi cairan. Perempuan bisa mempunyai satu kista ataupun lebih pada satu ataupun kedua buah dada. Kista buah dada biasanya berupa bundar ataupun lonjong. Walaupun biasanya lunak, kista pula kadangkala teraba padat.
Kista tercipta akibat penimbunan cairan di dalam kelenjar buah dada. Belum dikenal kenapa perihal tersebut terjalin, tetapi diprediksi terpaut pergantian hormon perempuan pada siklus haid.
Fibroadenoma
Fibroadenoma ialah tumor jinak pada buah dada yang sangat kerap terjalin pada perempuan dalam rentang umur 20- 30 tahun. Fibroadenoma tercipta dari jaringan buah dada serta jaringan ikat, dan bisa terjalin pada satu ataupun kedua buah dada.
Fibroadenoma dibagi jadi 2 tipe. Tipe awal ialah sederhana fibroadenoma, yang tidak bertabiat kanker. Sebaliknya tipe kedua merupakan complex fibroadenoma, yang bisa tingkatkan resiko terbentuknya kanker buah dada. Bila dikira beresiko, umumnya hendak dianjurkan pembedahan.
Hingga dikala ini, belum dikenal apa yang menimbulkan fibroadenoma. Hendak namun, keadaan ini diprediksi terpaut dengan hormon estrogen, ataupun pemakaian kapsul KB saat sebelum umur 20 tahun.
Fibrokistik Ciri Benjolan Payu Dara
Fibrokistik buah dada merupakan perkembangan jaringan fibrosa yang abnormal, sehingga lebih menonjol dibandingkan jaringan lemak. Jaringan fibrosa ialah jaringan penyusun ligamen, ialah jaringan yang menghubungkan antar tulang. Jaringan fibrosa pula membentuk jaringan parut serta jaringan ikat. Keadaan ini bisa terjalin pada siapa saja, tetapi umumnya mengenai perempuan dalam rentang umur 30- 50 tahun.
Pemicu fibrokistik buah dada belum dikenal secara tentu, tetapi diprediksi terdapat kaitannya dengan pergantian hormon estrogen dalam siklus haid.
Papiloma intraduktal
Papiloma intraduktal merupakan Ciri Benjolan Payu Dara tumor jinak yang tercipta di duktus, ialah saluran yang bawa susu dari kelenjar susu( lobulus) ke puting buah dada. Tumor ini tercipta dari jaringan fibrosa, kelenjar, serta pembuluh darah. Papiloma intraduktal dikenal sangat kerap mengenai perempuan umur 35- 55 tahun.
Papiloma intraduktal bisa berbentuk tumor tunggal( solitary intraductal papilloma). Tipe ini biasanya berkembang di dekat puting, serta tidak bertabiat kanker. Sebaliknya papiloma yang terdiri dari banyak tumor( multiple papilloma) lebih berisiko tumbuh jadi kanker.
Papiloma intraduktal biasanya terjalin pada perempuan dalam rentang umur 35- 55 tahun. Hendak namun, belum dikenal apa pemicu dan aspek resiko keadaan ini.
Mastitis
Mastitis merupakan peradangan pada jaringan buah dada, yang kadangkala diiringi peradangan. Keadaan tersebut bisa menimbulkan terjadinya abses( kumpulan nanah) pada jaringan buah dada. Pada permasalahan yang parah, mastitis hendak berdampak parah apabila tidak lekas ditangani. Meski biasanya mengenai bunda menyusui, mastitis pula bisa dirasakan perempuan secara universal, apalagi pula laki- laki.
Mastitis diakibatkan oleh kuman yang masuk ke dalam susunan kulit, setelah itu menginfeksi jaringan buah dada. Tidak hanya oleh peradangan kuman, mastitis pula bisa diakibatkan oleh penyumbatan di duktus, saluran yang bawa ASI dari kelenjar buah dada ke puting. Penyumbatan hendak membuat ASI mengendap di dalam buah dada, kemudian merangsang peradangan yang berujung peradangan.
Lipoma
Lipoma merupakan tonjolan lemak yang berkembang secara lama- lama di dasar kulit. Tonjolan ini bisa berkembang di bagian badan mana juga semacam leher, bahu, punggung, perut, tercantum buah dada. Lipoma tercantum tumor jinak serta tidak beresiko, namun dapat dibuang apabila ukurannya lumayan besar serta mengusik.
Belum dikenal secara tentu apa yang menimbulkan lipoma. Tetapi demikian, keadaan ini cenderung terjalin pada seorang dari keluarga yang mempunyai riwayat lipoma. Walaupun bisa dirasakan oleh orang dari seluruh umur, lipoma lebih kerap mengenai orang berumur 40- 60 tahun.
Nekrosis lemak
Nekrosis lemak merupakan kehancuran kelenjar lemak di buah dada, yang biasanya terjalin akibat luka. Keadaan ini pula dapat terjalin sehabis menempuh pembedahan ataupun pengobatan radiasi pada buah dada.
Nekrosis bisa diakibatkan oleh banyak aspek, antara lain dampak samping radioterapi ataupun prosedur bedah. Sebagian tata cara bedah buah dada yang diartikan merupakan lumpektomi, mastektomi, rekontruksi buah dada, pengecilan buah dada, serta biopsi buah dada.
Indikasi Ciri Benjolan Payu Dara
Ciri Benjolan Payu Dara buah dada bisa bermacam- macam dalam dimensi serta teksturnya, bergantung pada tipe benjolannya. Sebagian ciri tonjolan yang bisa timbul, antara lain:
Tonjolan dapat timbul tunggal ataupun banyak, di satu ataupun kedua buah dada.
Dimensi tonjolan dapat kurang ataupun lebih dari 5 centimeter, tetapi bisa berkembang membengkak.
Tonjolan dapat teraba lunak, kenyal, ataupun padat.
Wujud tonjolan dapat bundar ataupun lonjong, serta bisa digerakkan.
Tonjolan membengkak saat sebelum haid, serta kembali ke dimensi semula sehabis haid berakhir.
Tidak hanya itu, indikasi lain yang dapat timbul merupakan:
Buah dada teraba keras.\
Pergantian wujud pada kedua buah dada.
Buah dada membesar.
Puting terasa gatal ataupun sensitif.
Buah dada terasa keras serta hangat apabila dijamah.
Demam.
Lemas.
Puting menghasilkan cairan yang bisa nampak bening ataupun keruh.
Lekas memeriksakan ke dokter apabila timbul indikasi berikut:
Tonjolan tidak lenyap sehabis mestruasi, ataupun lebih dari 4 ataupun 6 minggu.
Timbul tonjolan baru.
Tonjolan membengkak.
Tonjolan teraba padat serta tidak beralih apabila digerakkan.
Puting menghasilkan darah.
Kulit buah dada memerah, membeku, ataupun berkerut semacam kulit jeruk.
Buah dada memar tanpa karena yang jelas.
Puting yang masuk ke dalam ataupun letaknya tidak wajar.
Timbul tonjolan di ketiak.
Penaksiran Tonjolan Payudara
Bagaikan langkah dini penaksiran, dokter hendak bertanya menimpa indikasi yang dirasakan serta kapan tonjolan mulai timbul. Sehabis itu, dokter hendak melaksanakan pengecekan raga dengan meraba buah dada penderita. Pengecekan raga bisa menolong dokter membenarkan posisi tonjolan, sehingga apabila dicoba pengecekan penunjang, dokter bisa fokus pada zona tersebut. Walaupun demikian, supaya ditentukan tonjolan pada penderita bukan kanker, dokter hendak melaksanakan pengecekan penunjang, semacam:
Mammografi
Mammografi merupakan gambar Rontgen pada buah dada. Pada pengecekan ini, buah dada penderita hendak ditekan, supaya foto jaringan buah dada bisa nampak lebih jelas. Lewat mammografi, beberapa kelainan pada buah dada bisa nampak, misalnya tumor, penimbunan kalsium, ataupun jaringan yang padat di buah dada.
Ultrasonografi
Ultrasonografi( USG) merupakan pengecekan yang memakai gelombang suara, buat menciptakan foto. USG buah dada sangat bermanfaat dalam mengecek tonjolan buah dada, paling utama dalam membedakan tonjolan padat serta tonjolan yang berisi cairan.
MRI
MRI memakai medan magnet serta gelombang suara buat menunjukkan foto bagian dalam badan. MRI digunakan buat mengecek dengan lebih cermat tonjolan yang dialami dikala pengecekan raga, tetapi tidak nampak pada mammografi ataupun USG.
Duktografi
Duktografi ataupun galaktografi, merupakan prosedur pengambilan foto kelenjar buah dada dengan mesin gambar Rontgen, buat menolong dokter mengenali pemicu keluarnya cairan dari puting. Prosedur ini didahului pemberian suntikan kontras ke puting.
Biopsi
Biopsi merupakan prosedur pengambilan ilustrasi tonjolan ataupun segala tonjolan, buat ditilik di laboratorium. Sebagian tata cara biopsi buah dada merupakan:
- Aspirasi duri halus( fine- needle aspiration biopsy)
- Biopsi bedah( surgical biopsy)
- Biopsi dengan dorongan vakum( vacum- asssisted biopsy)
- Biopsi duri inti( core needle biopsy)
Penyembuhan Tonjolan Payudara
Pada banyak permasalahan, tonjolan buah dada jinak tidak butuh ditangani sebab tidak beresiko serta mengusik. Apalagi pada sebagian permasalahan, tonjolan bisa menghilang dengan sendirinya. Aksi kedokteran baru hendak diambil apabila tonjolan kian besar ataupun memunculkan perih hebat.
Prosedur buat menanggulangi tonjolan buah dada bergantung pada tipe benjolannya, antara lain:
Lumpektomi
Lumpektomi diawali dengan berikan bius lokal pada penderita. Sehabis bius bekerja, dokter hendak membuat irisan di dekat zona tumor, setelah itu mengangkut tumor serta sedikit jaringan di sekitarnya. Prosedur ini umumnya dicoba pada perempuan dengan satu tonjolan dengan diameter kurang dari 5 sentimeter.
Krioterapi
Krioterapi ataupun pengobatan beku bertujuan buat menghancurkan sel abnormal dengan metode dibekukan. Pada prosedur ini, duri spesial hendak dimasukkan langsung ke zona tumor. Setelah itu, dokter hendak menyuntikkan nitrogen cair buat membekukan tumor.
Aspirasi duri halus
Aspirasi duri halus merupakan prosedur pengeluaran cairan dari tonjolan buah dada dengan memakai duri spesial. Prosedur ini dicoba dengan dorongan USG, supaya penempatan duri pas pada tonjolan.
Tidak hanya dengan tata cara di atas, dokter pula bisa meresepkan obat- obatan, misalnya kapsul KB buat merendahkan kandungan hormon estrogen. Dalam permasalahan mastitis, dokter bisa meresepkan antibiotik serta obat pereda perih, semacam paracetamol ataupun ibuprofen. Apabila lagi menyusui, tidak butuh menyudahi menyusui, sebab senantiasa nyaman buat balita serta malah bisa menolong pengobatan.
Apabila tonjolan pada buah dada ialah kanker buah dada, dokter bisa melaksanakan beberapa prosedur semacam bedah, radioterapi, chemotherapy, ataupun pengobatan hormon. Pada sebagian permasalahan, dokter bisa mencampurkan 1- 2 tata cara penyembuhan di atas, bergantung pada dimensi serta stadium kanker, dan umur serta keadaan kesehatan penderita.
Penangkalan Tonjolan Payudara
Mayoritas tonjolan buah dada tidak bisa dicegah, sebab terjalin akibat pergantian hormon yang tidak bisa dikontrol. Meski demikian, sangat berarti untuk perempuan buat menguasai payudaranya, sehingga lebih gampang menyadari apabila terdapat pergantian pada organ badannya tersebut.
Salah satu metode yang bisa dicoba buat mengidentifikasi buah dada sendiri merupakan dengan melaksanakan SADARI( cek buah dada sendiri). Dengan melaksanakan SADARI, penderita dapat mengetahui terdapatnya tonjolan semenjak dini.
SADARI dicoba satu bulan sekali, pada 7- 10 hari sehabis hari awal haid, dengan metode berikut ini:
Berdiri di depan kaca, serta lihat apabila terdapat pergantian pada wujud, dimensi, corak kulit, dan permukaan kulit buah dada. Butuh dikenal, biasanya wujud buah dada kanan serta kiri memanglah tidak simetris. Oleh sebab itu, perihal tersebut tidak butuh dikhawatirkan.
Angkat kedua tangan ke atas, kemudian tekuk siku serta posisikan tangan di balik kepala( tengkuk). Setelah itu, dorong siku ke depan serta ke balik sembari mengamati wujud serta dimensi buah dada.
Raba buah dada memakai 3 jari( telunjuk, tengah, manis) yang dirapatkan. Kemudian dengan tekanan lembut, jalani gerakan memutar mulai dari sisi luar buah dada sampai ke dalam serta memegang puting. Fokus serta rasakan dengan baik supaya dikenal apabila terdapat penebalan ataupun tonjolan.
Dikala mandi, posisikan tangan kanan di balik kepala. Setelah itu sehabis disabuni, cek Ciri Benjolan Payu Dara buah dada kanan dengan tangan kiri dengan gerakan melingkar, dari puting ke sisi luar buah dada. Jalani langkah yang sama pada buah dada kiri.
Dikala tiduran, letakkan tangan kiri di dasar kepala. Setelah itu, cek buah dada kiri dengan tangan kanan. Jalani perihal yang sama pada buah dada kanan.
Pencet kedua puting serta lihat apakah terdapat cairan tidak wajar yang keluar dari puting.
Tidak hanya SADARI, langkah penangkalan lain merupakan SADANIS( pengecekan buah dada klinis), yang dicoba oleh tenaga kedokteran terlatih. Tiap perempuan dianjurkan menempuh SADANIS secara berkala, guna menciptakan tonjolan ataupun ciri abnormal lain pada buah dada secepat bisa jadi.
Dokter menganjurkan SADANIS dicoba masing- masing 3 tahun pada perempuan umur 20- 40 tahun, serta setahun sekali untuk perempuan di atas umur 40 tahun.
Ciri Benjolan Payu Dara
Reviewed by admin
on
July 29, 2020
Rating:
No comments: